Sidoarjo | AbangPutih.com – Rizki Wanda Budiman, S.T., atau yang biasa akrab disapa Mas Rizki selaku founding Areknom Suroboyo menyoroti jalan rusak di wilayah Banjar Kemuning, Sedati Sidoarjo.
Hal ini dikarenakan di jalan tersebut sering kali terjadi kecelakaan, khususnya bagi para pengguna sepeda motor akibat adanya jalan rusak yang belum ada respon dari pemerintah setempat.
Mas Rizki mengatakan, diperlukan atensi dari Pemkab terkait perbaikan jalan rusak. Karena menurutnya perlu dilakukan pembetonan agar jalan lebih awet.
“Pemerintah setempat seharusnya memperhatikan perawatan jalan, karena perbaikan jalan tidak hanya sekedar tambal sulam tapi perlu dilakukan pembetonan jalan biar lebih awet,” katanya saat diwawancarai wartawan, Selasa (10/06/2025).
Menurut pantauan Mas Rizki, kerusakan jalan sering kali disebabkan oleh genangan air dan tonase beban kendaraan berat, serta kurangnya sistem drainase.
“Kerusakan jalan sering kali disebabkan oleh genangan air dan beban kendaraan berat, serta kurangnya sistem drainase. Khususnya karena seringnya melintas truk-truk yang membawa material untuk pembangunan perumahan di kawasan Banjar Kemuning,” ungkapnya.

Mas Rizki menambahkan, bahwa jalan rusak menjadi masalah umum di Sidoarjo hingga muncul istilah wisata ‘Jeglongan Sewu’.
“Sehingga muncul istilah wisata ‘Jeglongan Sewu’ hingga di media sosial. Warga juga sudah sering menyampaikan keluhannya, baik itu secara langsung, lewat media, maupun lewat kanal-kanal medsos yang ada, dan pemerintah setempat harus segera merespon dengan perbaikan yang masif agar tidak memakan korban lebih banyak lagi,” tegasnya.
“Dan hal itu tidak elok bila mencerminkan Good Gorvenance, terlebih lagi jika pemerintahan saat ini terkesan selalu diam, dan sehingga ada dugaan pembiaran terkait kerusakan jalan yang digunakan untuk akses masyarakat sehari-hari,” imbuhnya.
Dikarenakan telah memakan korban, Mas Rizki pun berikan himbauan, agar masyarakat sekitar untuk selalu berhati-hati saat melintasi jalan rusak yang berada di wilayah Banjar Kemuning.
“Truck GSR sudah mulai beroperasi pasca liburan Idul Adha 1446 H. Sehingga kondisi jalan semakin tidak memungkinkan karena genangan air dan tonase beban kendaraan berat, serta kurangnya sistem drainase. Saya harap masyarakat selalu berhati-hati saat melintasi dengan pelan-pelan, yang penting selamat sampai di tujuan. Semoga pemerintah setempat masih memiliki hati nurani untuk merespon, supaya segera dilakukan perbaikan dengan pembetonan agar lebih awet,” pungkasnya.