Surabaya | AbangPutih.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya secara resmi membuka pendaftaran pembuatan lomba Maskot, Mars dan Jingle untuk Pemilihan Wali (Pilwali) Kota 2024.
“Hari ini rabu 8 Mei 2024 secara resmi KPU Kota Surabaya membuka pendaftaran pembuatan lomba Maskot, Mars dan Jingle Pilwali Kota Surabaya 2024,” kata Subairi, Komisioner KPU Surabaya Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat dan SDM, Rabu (8/5/2024) ditemui seusai acara media Briefing.
Lomba tersebut, menurut Subairi penting untuk dipublikasikan karena maskot mars dan Jingle akan menjadi indentitas KPU Kota Surabaya dalam rangka sosialisasi.
“Baik ke pemilih maupun sosialisasi dalam bentuk lainnya,” ungkap Subairi.
Pihaknya juga mengundang sejumlah dewan juri dan hari ini sudah mulai berjalan, sedangkan pemenang lomba akan ditetapkan pada 23 mei 2024 mendatang.
“Ada pertimbangan terkait maskot itu,” ujarnya Subairi.
Subairi mengatakan, maskot itu tidak hanya maskot tetapi ada beberapa pertimbangan karena maskot juga ada dalam dibentuk lainnya.
“Misalkan dibentuk badut, boneka, atau gantungan kunci sehingga menjadi beberapa pertimbangan,” terang Subairi.
Selain itu, dalam FGD kemarin ada. masukan, kata Subairi, bahwa maskot itu bisa tampak depan, samping atau belakang.
“Sehingga kalau dicetak dibentuk badut, boneka atau gantungan kunci itu bisa maksimal,” jelas Subairi
Terkait peserta, ia menambahkan dibuka untuk umum dan pihaknya meminta tolong kepada media untuk menyampaikan secara masif.
“Bahwa kita membuka pendaftaran lomba ini sampai 13 hari ke depan,” tandas Subairi
Sementara itu, salah satu dewan Juri Wahyu Kokang menambahkan, karya lomba ini harus original dan belum pernah sama sekali dilombakan.
“Dan tidak menjiplak,” kata Wahyu Kokang.
Karena menurut Wahyu Kokang, pihaknya beberapa kali menjadi dewan juri menemukan jiplakan secara keseluruhan bahkan asal comot sana-sini untuk digabungkan.
“Tapi itu akan kelihatan,” ujar Wahyu Kokang.
Wahyu Kokang mencontohkan, misalkan ada gambar Suroboyo, moncong ikannya mengambil dari sini kemudian badannya mengambil dari sini.
“Lah itu kelihatan sekali dan secara etis ada ketidakpantasan. Biasanya peserta ada yang seperti itu, tapi semoga kali ini tidak ada ya,” pungkas Wahyu Kokang. (zal)
