Surabaya | AbangPutih.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berencana mengalihkan anggaran Rp 1,1 triliun yang semula dialokasikan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) ke pembangunan sekolah dan perbaikan kampung.
Kebijakan tersebut diambil setelah Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan bahwa pendanaan MBG di daerah akan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Arif Fathoni menyambut baik dan mengatakan sangat menyetujui rencana tersebut.
“Sangat setuju,” kata Arif Fathoni, Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya kepada wartawan, Rabu (12/02/2025).
Menurut politisi Partai Golkar ini karena mengingat selama penerimaan siswa baru masih ada wilayah-wilayah yang tidak tercover di sekolah negeri yang dimiliki Pemkot Surabaya.
“Dengan pengalihan anggaran Makan Bergizi Gratis untuk membangun sekolah baru, baik SD negeri maupun SMP negeri menurut kami itu sangat bagus,” ujarnya.
Selain itu, Arif Fathoni juga membeberkan penggunaan anggaran untuk perbaikan kampung memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
“Faktanya sampai hari ini masih ada beberapa wilayah yang memang paving jalannya sudah tidak layak untuk sekelas kota Surabaya,” ungkapnya.
Untuk itu Arif Fathoni berharap, pengalihan anggaran tersebut memang harus benar-benar digunakan untuk perbaikan kepentingan kampung.
“Jangan sampai terkesan hanya ingin menghabiskan anggaran, kemudian paving yang masih bagus diganti,” tuturnya.
Sementara wilayah-wilayah yang sangat membutuhkan pembangunan paving itu, menurut Arif Fathoni masih ada yang belum terlayani dengan baik.
“Banyak sekali usulan-usulan RW, RT terangkum dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kelurahan (Musrebangkel) itu masih dijanjikan akan dibangun tahun 2026,” jelasnya.
Dengan adanya pengalihan anggaran ini, maka Arif Fathoni juga berharap usulan-usulan yang tertampung dalam musrebangkel itu bisa di eksekusi di tahun 2025 ini.
“Paving beserta salurannya paling tidak saluran antar wilayah bisa terkoneksi satu sama lain,” terangnya.
Sehingga jika ketika curah musim hujan tinggi, menurut ia aliran air bisa cepat langsung masuk ke sungai.
“Agar tidak menimbulkan banjir lagi di kemudian hari,” pungkas Arif Fathoni, S.H., Wakil Ketua DPRD Surabaya.
