Sel. Feb 11th, 2025
[Dr. Eddy Christijanto, Drs., M.Si., Kepala Dispendukcapil Kota Surabaya]

Surabaya | AbangPutih.com – Warga Kota Surabaya kini dapat mengurus administrasi kependudukan (adminduk) secara online dengan lebih mudah. Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil), telah meluncurkan inovasi terbaru berupa aplikasi Klampid New Generation (KNG).

Aplikasi ini dirancang untuk memberikan kemudahan layanan adminduk secara digital dan dapat diakses melalui gadget atau komputer.

Menurut Kepala Dispendukcapil Kota Surabaya, Eddy Christijanto, aplikasi KNG merupakan pengembangan dari sistem sebelumnya. Langkah ini menunjukkan komitmen Pemkot Surabaya dalam menghadirkan layanan adminduk yang lebih praktis dan efisien.

“Mulai hari ini, warga Surabaya bisa mengajukan layanan adminduk secara mandiri lewat gadget mereka,” ujar Eddy, Senin (20/01/2025) kemarin.

Aplikasi KNG dapat diakses melalui situs dispendukcapil.surabaya.go.id atau dengan memindai barcode yang tersedia di kantor kelurahan, kecamatan, atau Mal Pelayanan Publik Siola. Rencananya, barcode ini juga akan disebarkan di Balai RW untuk mempermudah akses masyarakat.

Eddy menjelaskan, untuk menggunakan aplikasi ini, warga perlu membuat akun dengan memasukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK), nomor handphone, dan email aktif. Selanjutnya, proses verifikasi dilakukan menggunakan kode OTP dan foto selfie dengan KTP.

“Aplikasi ini memastikan bahwa pendaftar adalah orang yang bersangkutan melalui verifikasi foto selfie memegang KTP,” tambahnya.

Setelah akun aktif, pengguna dapat mengajukan lebih dari 30 jenis layanan adminduk. Termasuk pembuatan akta kelahiran, perubahan biodata, pencetakan ulang Kartu Keluarga (KK), hingga pengajuan cetak KTP elektronik. Pengguna cukup mengikuti panduan di aplikasi hingga mendapatkan e-surat sebagai bukti permohonan.

Manfaat Aplikasi KNG bagi Masyarakat SurabayaInovasi ini bertujuan untuk mempermudah warga dalam mengurus dokumen kependudukan tanpa harus datang langsung ke kantor layanan. Eddy berharap aplikasi ini dapat mengurangi antrean dan mencegah praktek percaloan.

“Dengan aplikasi ini, warga yang sibuk, seperti pedagang atau pekerja, tetap bisa mengurus adminduk di mana saja tanpa mengganggu aktivitas mereka. Ini adalah bagian dari langkah Surabaya menuju kota pintar (Smartcity) yang mendukung pelayanan digital,” jelas Eddy.

Ia juga mengingatkan masyarakat agar tidak tergoda oleh pihak yang menawarkan jasa pengurusan adminduk berbayar.

“Pelayanan kami bisa selesai dalam satu hari. Jadi, hindari calo dan manfaatkan gawai untuk akses layanan resmi,” tegas Eddy.

Layanan Offline Masih Tersedia
Meski layanan online semakin ditingkatkan, Pemkot Surabaya tetap menyediakan opsi layanan offline. Ini diperuntukkan bagi warga yang tidak memiliki akses perangkat elektronik atau memiliki keterbatasan fisik.

“Layanan jemput bola tetap berjalan untuk warga yang membutuhkan. Target kami adalah mencapai 90 persen warga yang mandiri dalam mengajukan permohonan layanan adminduk,” pungkas Eddy.

error: Content is protected !!