abangputih.com Surabaya
Sabria murid salah satu SDN di daerah Rungkut, Selasa, 10 Desember 2019 telah dikeroyok benerapa temannya di dalam kelas. Saat itu pada jam pelajaran bahasa Inggris ada tugas mencatat dari guru ajarnya, namun saat pelaksanaan tersebut Guru yang memberikan tugas mencatat telah meninggalkan kelas tanpa pengawasan. Sabria saat mengerjakan tugas mencatat belum selesai sampai jam pulang sekolah. Dalam keadaan demikian Sabria diseret oleh seorang temannya ke depan kelas lalu dikeroyok benerapa temannya. Usai dikeroyok Sabria diantar beberapa temannya yang empati untuk mendapatkan perawatan di UKS, lalu pulang tanpa diantar gurunya. Keesokan harinya orang tua para pelaku beserta pelaku minta maaf ke keluarga Sabria dengan bertemu nenek dan tante Sabria karena orang tua Sabria tidak ada di rumah.
Aminullah sebagai orang tua Sabria merasa cemas mendengar kejadian yang menimpa anak gadisnya. Sebagai orang tua telah berupaya sabar dan tanggung jawab, walau tugas kerja di luar kota menyempatkan diri untuk pulang dan mengurus persoalan tersebut. Pada Rabu, 12 Desember 2019 begitu sampai rumah, Aminullah berusaha bertemu Kepala Sekolah dengan mendatangi sekolah tersebut, namun yang bersangkutan tidak hadir, lalu dihubungi via telepon dimohon bertemu saat ini rupanya Kepala Sekolah menolaknya dengan berbagai alasan. Atas penolakan tersebut, Aminullah jengkel lalu melaporkan hal tersebut ke Dinas Pendidikan Surabaya dengan mengajak serta Sabria.
Saat di Dinas Pendidikan Surabaya Aminullah ditemui Ibu Munaiyah Kasie Kurikulum Sekolah Dasar. Munaiyah mohon agar Aminullah bersabar dalam masalah ini, pun Munaiyah berjanji menyelesaikan masalah ini segera. Kepala Sekolah yang abai tersebut segera diambil tindakan oleh Dinas Pendidikan Surabaya, tandas Munaiyah.
Isa Ansori, mantan anggota Dewan Pendidikan yang saat ini aktifis Perempuan dan Anak menyrankan agar anak dengan anak didamaikan dan bila ada luka agar bahu-membahu dalam pengobatan. Perihal Kepala Sekolah yang tidak kooperatif tersebut, sudah selayaknya dilaporkan ke Dinas Pendidikan Surabaya agar dapat dilakukan mediasi, tandas Isa Ansori